Pengertian
Investasi Reksa Dana?
Investasi Reksadana
adalah suatu bentuk investasi kolektif yang memungkinkan investor untuk
berinvestasi langsung dalam saham perusahaan atau jenis investasi lain.
Investasi reksadana adalah
investasi kolektif karena fakta bahwa uang investor satu dikumpulkan
dengan investor lain dan diinvestasikan atas nama mereka oleh manajer ahli
reksadana.
Ada banyak jenis
yang berbeda yang dapat digunakan untuk mengumpulkan kekayaan. Masing-masing
menawarkan risiko, manfaat dan keberhasilan yang berbeda-beda tergantung pada
tujuan keseluruhan dari investor. [7 hal yang sering ditanyakan tentang investasi online]
Beberapa contoh
Reksadana adalah;
- Reksadana Saham
- Reksadana Tunai
- Reksadana Obligasi
- Reksadana mata uang
Contoh reksadana
seperti ini berpotensi dapat menghapus banyak kompleksitas yang terlibat dalam
pengambilan keputusan investasi, dan dengan demikian contoh diatas dapat
menjadi pilihan yang lebih disukai investor baru dan mereka yang tidak percaya
diri untuk berinvestasi secara langsung.
Bagaimana cara
kerja investasi reksadana?
Pada prakteknya,
sebelum menjual Reksadana, manajer investasi (MI) mencari pemberi
dana (sponsor) terlebih dahulu. Dana dari sponsor inilah yang dijadikan modal
investasi awal. Melanjutkan contoh di tulisan terdahulu, kita misalkan MI
mendapat dana sebesar Rp1 triliun dari sponsor, yang kemudian diinvestasikan
melalui pembelian sejumlah saham dari berbagai perusahaan. MI akan membagi
total investasi tadi ke dalam pecahan-pecahan yang disebut Unit Penyertaan (UP)
yang bernilai Rp1.000,00. UP inilah yang kita beli ketika kita membeli Reksadana. Dengan demikian, dari total
investasi sebesar Rp1 triliun akan
didapat jumlah UP sebanyak
Rp1 triliun /
Rp1.000,00 = 1 milyar UP.
Di sini, nilai UP
disebut Nilai Aktiva Bersih (NAB).
Kemudian
katakanlah dalam waktu 1 bulan, investasi yang Rp1 triliun tadi tumbuh menjadi
Rp1,02 triliun. Maka, NAB dari UP pun akan berkembang menjadi
Rp1,02 triliun /
1 milyar UP = Rp1.020,00.
Dengan kata lain,
selama 1 bulan itu investor (pemilik UP) menikmati keuntungan sebesar
(Rp1.020,00 /
Rp1.000,00) × 100% = 2%
Atau investor
yang awalnya menyetor modal sebesar Rp100 ribu (membeli 100 UP) mendapat return
sebesar Rp2 ribu, investor yang membeli 1.000 UP (modal = Rp1 juta) mendapat
return sebesar Rp20 ribu, yang membeli 10.000 UP (Rp10 juta) mendapat return
Rp200 ribu, dst. selama 1 bulan tadi.
Ini memang hanya
contoh yang sangat sederhana dan disederhanakan ;) namun kira-kira begitulah
cara kerja reksadana. Sebagai analogi, di dunia saham, UP bisa dianggap sebagai
“lembaran” saham sementara NAB dari UP adalah harga saham per lembarnya.
Bagaimana? Menarik bukan? Anda bisa berinvestasi tanpa perlu repot memonitor
perkembangannya. Tinggal ongkang-ongkang kaki saja, tahu beres, biar MI yang
mengurus semuanya… :)
Sumber cara kerja investasi reksadana: http://portalreksadana.com/node/45
Apa saja keuntungan investasi reksadana?
- Reksadana memiliki tingkat risiko yang berbeda dan menambah pilihan yang tersedia untuk investor
- Reksadana mencakup semua wilayah geografis utama di seluruh dunia yang memungkinkan investor untuk mengeksploitasi pasar yang berbeda
- Reksadana menawarkan kesempatan untuk menumbuhkan atau membentuk pendapatan rutin - atau kombinasi keduanya
- Reksadana dengan tujuan investasi yang berbeda memungkinkan investor untuk memilih reksadana yang sesuai dengan tujuan investasi mereka.
- Manajer investasi Ahli bekerja untuk memberikan tujuan reksadana atas nama investor
- Keuntungan pajak dengan investasi tertentu
Fitur Utama
- Reksadana adalah suatu bentuk investasi kolektif
- Ada berbagai jenis dana investasi yang sesuai dengan tujuan investasi yang berbeda
- Investasi reksadana menawarkan cara yang lebih mudah untuk menginvestasikan uang
- Manager ahli reksadana yang mengambil alih untuk menjalankan reksadana sehari-hari
Nilai investasi
bisa turun dan juga naik dan Anda bisa saja mendapatkan return yang berkurang dari
investasi anda. Berbijaksanalah berinvestasi reksadana.