Presentasi bisnis
adalah bagian dari rutinitas di setiap kantor. Sesekali, karyawan bisa merasa
senang melihat presentasi, tapi sering kali, mereka terpaksa duduk sepanjang
slide presentasi yag membosankan dan diselingi dengan lelucon yang buruk.
Mengapa tidak semua penyampaian presentasi bisnis menampakkan hasil? Mengapa banyak pembicara sering kali
berhadapan dengan pendengar yang tidak fokus, sibuk bermain handphone dan
melihat jam tangan dibanding memperhatikan presentasi ketika informasi yang
penting disampaikan? Pada zaman dimana banyak sekali distraksi dan menyusutnya
rentang perhatian seseorang, memberikan presentasi yang menarik adalah seni
yang harus dimiliki setiap pebisnis sebagai alat untuk mencapai kesuksesan.
Artikel terkait: 5 hal yang mengganggu produktivitas kerja anda
“Pembicara seringkali
berfokus untuk menjadi lucu atau menarik,” kata Bill Burnett, pendiri dan CEO
dari perusahaan software presentasi PointDrive. “Di sisi lain, nilai data
diabaikan.”
Dengan kombinasi data yang kuat dan strategi penyampaian pesan yang benar, anda dapat menjaga
perhatian audiens dan membuat presentasi bisnis anda sukses. Ikuti 5 tips ahli
ini untuk mnejaga mata dan telinga audiens pada anda:
Tips Presentasi Bisnis yang Baik
Ketahui kekuatan anda
sebagai presenter
Sebelum anda
menyiapkan slide dan catatan, luangkan waktu untuk menganalisa dan merefleksikan
style personal anda dalam berpresentasi. Edward Schiappa, kepala departemen
penulisan dan profesor program pendidikan eksekutif di MIT, menyarankan agar
tidak mengandalkan gimik seperti humor yang dipaksakan dan over-antusias
daripada menjadi diri anda sendiri.
“Audiens cenderung
menyukai pembicara dengan banyak energi, tapi tidak terlalu banyak sehingga
pembicara tidak fokus dalam menyampaikan pesan,” kata Schiappa. “Kuncinya adalah
mempelajari kekuatan/kelebihan anda, dan kemudian susun kelebihan yang anda
butuhkan untuk membuat presentasi yang menarik perhatian, pertahankan itu
sampai akhir presentasi.
Sampaikan sebuah
cerita
Statistik dan fakta
sangat penting dalam setiap presentasi, tapi tanpa cerita menarik di
belakangnya, grafik dan tabel yang anda buat susah payah tidak akan ada artinya
bagi audiens anda.
“Menggunakan cerita
adalah cara terbaik untuk membuat audien menyerap konten dengan maksiman.” Kata
Sheldon Senek, vice presiden ekskutif dari biro Eagles Talent Speaker. “ hal
ini dapat membuat mereka relax dan mengetahui presentasi anda benar adanya.
Cerita juga merupakan cara untuk menciptakan contoh dan ilustrasi konten yang
dibicarakan oleh presenter.”
TAPI jangan
menyampaikan cerita hanya untuk hiasan belaka, pastikan cerita anda memiliki
poin. Cerita yang membingungkan akan berdampak pada hilangnya minat audiens,
kata Senek. Yang paling terpenting, jangan hanya membaca slide anda. Presentasi
anda harus men-support slidenya, bukan sebaliknya.
Sadari bahasa tubuh
anda
Sangat mudah untuk
meledak-ledak ketika anda berbicara dihadapan banyak audiens, tapi jika anda
tetap tenang, mengontrol pergerakan tubuh anda, dan penampilan dan nada suara yang
kuat menjadikan anda presenter yang kuat pengaruhnya di mata audiens.
“Ketika berdiri di
depan ruangan, waktu itulah yang harus digunakan untuk terhubung dengan audiens
anda,” kata Burnett. “Lihat mata audiens, tersenyum dan jangan takut untuk
menggunakan pergerakan tangan dan berpindah-pindah.”
Menjadi “natural” –
daripada kaku dan bergerak seperti robot atau berdiam dalam podium – adalah bagian
besar cara untuk melibatkan audiens anda. Luangkan juga waktu anda untuk
terlihat profesional dalam berpakaian dan penampilan.
Baca juga: etika bisnis yang harus anda jaga
Biarkan situasi yang
membimbing anda
Keadaan dalam setiap
presentasi berbeda-beda, dan sebagai presenter, anda harus waspada dengan
keadaan/situasi sebelum memulai presentasi. Tiga faktor dasar mempengaruhi presentasi
adalah pembicara, pesan dan audienns, Schiappa menyarankan untuk bertanya pada diri
anda bebeprap pertanyaan saat anda membuat presentasi anda:
“Sebagai pembicara,
apakah anda sudah diketahui dan dihormati oleh audiens, atau anda perlu
mengambil langkah untuk membangun kredibilitas?” kata Schiappa. “apa tujuan
dari presentasi anda? Tujuan dari presentasi seharusnya bisa menyampaikan pesan
secara jelas kepada audiens. Terakhir, seperti apa audiens anda? Apakah mereka
mengetahui tentang pesan topik anda? Apakah ada peluang untuk berdialog dengan
audiens, atau anda hanya punya kesempatan untuk monolog? Sukses tidaknya (presentasi)
tergantung dari bagaimana presenter beradaptasi dengan kebutuhan dari situasi
ketika presentasi.
Praktek, praktek,
praktek
Practice makes perfect, dan itu adalah istilah yang tepat untuk
presentasi. Sebelum anda berdiri di depan audiens, periksa kembali data yang
akan anda sampaikan dan catata yang sudah anda tulis. Jika memungkinkan, uji
coba kembali teknologi yang anda gunakan untuk memastikan bekerja dengan baik. Latihlah
pidato anda di depan audiens uji coba, dan mintalah pendapat mereka. Semakin anda
siap, semakin anda mampu untuk menangani kejadian yang tidak terduga, seperti
blank, kesulitan pengucapan dan juga pertanyaan audiens.
Baca juga: 7 kata sederhana cara hidup sukses
“Perlakukan setiap
presentasi anda seperti itu yang terakhir kali,” kata Senek. “ingatlah, audiens
yang menghadiri konferensi akanlupa apa makanan yang mereka makan, tapi mereka
akan mengingat pembicaranya selama beratahun-tahun yang akan datang.”