Karena banyaknya kisah
sukses dari berbagai investor, investasi sekarang menjadi topik umum dalam percakapan.
Meskipun sudah banyak yang orang yang terjun ke dunia investasi, masih banyak
yang juga yang belum mengerti bagaimana dan dimana mereka bisa menginvestasikan
uangnya. Dalam artikel ini, kita akan membahas 3 jenis investasi serta beberapa
hal yang tidak termasuk investasi.
Investasi seperti yang
dijelaskan dalam kamus adalah sesuatu yang dibeli dengan uang dan diharapkan
untuk menghasilkan pendapatan atau keuntungan. Investasi bisa dipecah menjadi
tiga kelompok dasar: Kepemilikan, pinjaman, kas ekuivalen.
Jenis-Jenis Investasi
Investasi kepemilikan
Investasi kepemilikan
adalah apa yang selalu dipikirkan kebanyakan orang ketika kata “investasi”
disebutkan. Investasi kepemilikan adalah kelas investasi yang paling stabil dan menguntungkan. Berikut ini adalah contoh investasi kepemilikan:
Saham secara harfiah
adalah sertifikat yang mengatakan anda memiliki sebagian dari perusahaan.
Secara umum semua surat berharga yang diperdagangkan, pertukaran mata uang dari
perusahaahn terebut adalah investasi kepemilikan, meskipun yang anda miliki
hanya sebatas kontrak. Ketika anda membeli salah satu dari investasi ini, anda
mempunyai hak untuk sebagian nilai perusahaan.
2) Bisnis
Uang untuk membiayai
kelahiran dan jalannya sebuah bisnis termasuk investasi. Kewirausahaan adalah
salah satu investasi tersulit karena memerlukan lebih dari sekedar uang.
Karena, ini juga merupakan investasi kepemilikan dengan hasil potensial yang
sangat besar. Dengan menciptakan produk atau jasa dan menjualnya ke orang yang
menginginkannya, seorang wirausahawan dapat membuat keuntungan besar dari
bisnisnya. Bill Gates adalah salah satu orang terkaya, sebagai contohnya.
3) Real Estate
Rumah, apartemen atau
tempat tinggal lain yang bisa anda beli untuk disewakan atau diperbaiki lalu
dijual kembali adalah investasi. Kebutuhan yang semakin meningkat akan tempat
tinggal dan pertumbuhan pesat jumlah penduduk, menjadikan investasi ini sangat
menguntungkan dan banyak dicari.
Artikel terkait: cara memulai bisnis properti tanpa modal
4) Barang berharga
Emas, lukisan Da
Vinci, dan kaos pemain olahraga yang ditandatangani bisa dianggap sebagai
investasi kepemilikan - Banyak orang membeli
benda-benda ini dengan maksud untuk menjualnya lagi untuk mendapat keuntungan.
Barang koleksi dan logam mulia ini bukan contoh jenis investasi yang bagus karena
mereka memiliki risiko penyusutan (kerusakan) dan memerlukan pemiliharaan dan
biaya penyimpanan yang nantinya diptong dari jumlah keuntungan.
Investasi Pinjaman
Investasi pinjaman
memungkinkan anda untuk menjadi bank. Karena jenis investasi ini cenderung berisiko
rendah dan keuntungan yang lebih sedikit dari investasi kepemilikan. Berikut
ini adalah contoh investasi pinjaman:
1) Rekening tabungan anda
Yang dimaksud dengan disini
ialah pemberian fasilitas kredit bagi debitur dengan uang dari rekening anda yang
tujuan penggunaannya untuk membiayai investasi yang berhubungan dengan kegiatan
usahanya. Jangka waktunya ditentukan sesuai jangka waktu investasinya.
2) Obligasi
Obligasi adalah pernyataan
utang dari penerbit obligasi kepada pemegang obligasi beserta janji untuk
membayar kembali pokok utang beserta bunganya saat tanggal jatuh tempo
pembayaran. Risiko dan keuntungannya bervariasi dari berbagai jenis obligasi,
tapi secara keseluruhan, investasi pinjaman ini punya risiko dan keuntungan
yang lebih rendah dari investasi kepemilikan.
Kas Ekuivalen
Ini adalah jenis investasi
yang “sama baiknya dengan uang tunai,” dimana artinya investasi ini lebih mudah
dikonversi kembali ke uang tunai
1) Reksadana pasar uang
Adalah Reksadana yang portofolio
investasinya ditanamkan pada sejumlah instrumen pasar uang, seperti deposito
berjangka, sertifikat deposito, sertifikat Bank Indonesia (SBI), surat berharga
pasar uang (SBPU) dan obligasi dengan masa jatuh tempo kurang dari satu tahun.
Karena risiko reksadana ini terbilang kecil, maka keuntungannya juga kecil.
Artikel terkait: pengertian dan keuntungan investasi reksadana
Kesimpulan
Ada tiga jenis
investasi: kepemilikan, pinjaman, dan kas ekuivalen. Ketika anda berinvestasi,
anda dihadapkan pilihan apakah ada potensi untuk menghasilkan keuntungan atau
tidak. Kata pentingnya disini adalah “potensial” karena tidak setiap investasi
menghasilkan uang. Menghasilka uang dari investasi membutuhkan riset dan
evaluasi, tidak hanya mengetahui yang mana investasi dan mana yang bukan
investasi. Dikatakan, yang mampu melihat perbedaan antara investasi dan
pembelian adalah langkah pertama yang penting.